Web User Experience Designer atau yang biasa disingkat dengan Web UX Designer bisa jadi adalah pekerjaan yang istilahnya jarang didengar orang. Saya sendiri yang sudah sering terlibat dalam pengembangan website baru memahami istilah tersebut beberapa tahun belakangan ini saja. Dan jujur saja, sebelum mengenalnya saya menganggap Web UX Designer itu tidak jauh berbeda dengan seorang Web Designer (UI Designer). Padahal tanggung jawab seorang web UX designer sangat lah penting dan ternyata berbeda dengan seorang web designer. Di artikel ini saya akan membahas secara singkat tentang apa yang dikerjakan oleh seorang web UX designer.
Ada 2 tanggung jawab utama yang dimiliki oleh para Web UX Designer. Pertama adalah memastikan website yang dibuatnya memberikan pengalaman yang menyenangkan kepada pengunjungnya. Dan kedua, mereka juga perlu memastikan tujuan bisnis yang ada pada website tersebut tercapai. Lantas apa yang dimaksud dengan pengalaman yang menyenangkan di sini? Interpretasinya akan sangat luas dan memang pengalaman yang menyenangkan untuk pengunjung bisa didapat dengan berbagai cara. Misalnya saja memastikan website kita tidak lemot saat dibuka dan mudah digunakan. Yang jelas, website yang bisa memberikan pengalaman menyenangkan tersebut biasanya adalah website yang nyaman untuk digunakan.
Apa Saja yang Biasanya Dilakukan oleh Web UX Designer?
Ada beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh web UX Designer untuk memastikan tanggung jawabnya terpenuhi. Memikirkan skenario saat seseorang berinteraksi dengan websitenya, membuat wireframe, dan melakukan user testing merupakan beberapa hal yang sering dilakukan oleh web UX Designer. Mari kita bahas satu persatu.
#1 Membuat Skenario Saat Pengunjung Berinteraksi dengan Website
Web UX Designer harus bisa membuat skenario yang bisa terjadi saat pengunjung berada di websitenya. Mereka harus memahami mulai dari alasan mengapa pengunjung datang, memprediksi apa yang sebetulnya mereka cari, dan mempersiapkan apa saja yang harus mereka lakukan agar tujuannya tercapai. Skenario yang sudah dibuat tersebut kemudian diubah menjadi serangkaian task flow. Task flow ini lah yang akan menentukan bagaimana interaksi antara pengunjung dan website terjadi.
#2 Membuat Wireframe Website
Wireframe merupakan draft atau panduan kasar dari layout website. Wireframe ini merupakan kumpulan gambar statik dan belum berurusan dengan kodingan. Bahkan biasanya wireframe masih berupa coretan di dalam kertas tanpa perlu memikirkan skema warna website yang akan digunakan. Tujuan dari wireframe ini adalah menciptakan komunikasi yang baik antara website dan pengunjung saat suatu task terjadi. Biasanya di dalam sebuah wireframe sudah tergambar bagaimana layout utama website, bagaimana struktur navigasinya, pesan apa yang akan disampaikan ke hadapan pengunjung, hingga menunjukkan bagaimana website menyajikan suatu data.
#3 Melakukan User Testing
Hal terakhir yang harus dilakukan oleh Web UX Designer adalah user testing. User testing ini dapat dikatakan sebagai uji coba website sebelum dipublikasikan untuk umum. Biasanya prosesnya dilakukan dengan memilih beberapa orang untuk mencoba website dengan beberapa skenario. Mereka akan diminta untuk duduk didepan komputer dan melakukan serangkaian tugas sesuai skenario yang didapat. Saat melakukan user testing ini, web UX designer tidak boleh memberi penjelasan atau bantuan kepada mereka. Hasil dari user testing ini biasanya akan menggambarkan bagaimana kondisi sebenarnya saat pengunjung menggunakan website kita. Apakah mereka merasa frustasi, bingung, atau merasa nyaman saat menggunakan website kita, akan diketahui melalui user testing ini.
Tiga hal tersebut sudah cukup untuk memberikan gambaran tentang apa saja yang dikerjakan oleh seorang web UX designer. User Experience Design ini memang erat kaitannya dengan ranah Human and Computer Interaction dalam bidang Ilmu Komputer. Pada akhirnya, web ux design yang baik akan membuat sebuah website disukai oleh pengunjungnya. Website yang disukai oleh pengunjungnya tentu akan berdampak positif untuk sebuah bisnis.
