“Katakanlah tidak akan pernah ada satu musibah yang menimpa kita kecuali telah Allah tetapkan pada kita, dan hanya kepada Allah jualah orang-orang beriman bertawakal.” (at-Taubah: 51)
Orang yang bahagia seringkali diidentikkan dengan hal-hal baik yang diterima oleh orang tersebut. Namun sebenarnya orang yang bahagia itu bukan berarti hanya siap menerima yang enak-enak saja, tetapi juga yang eneg-eneg. Hehehe… Bicara tentang hal yang enak-enak sudah jelas banyak orang yang sudah siap menerimanya, tapi yang membuat eneg (yang pahit) belum tentu setiap orang siap menerimanya. Padahal keduanya selalu datang bergantian ibarat roda yang berputar mengiringi langkah hidup kita.
“Dan masa kejayaan dan kehancuran itu, Kami pergilirkan di antara manusia agar mereka mendapat pelajaran” (Ali Imran: 140)
Hidup ini memang terkadang tidak bisa memilih. Kita tidak bisa menghindar dari bagian pahit dari kehidupan. Ada yang harus kehilangan harta, ada yang harus kehilangan orang tercinta, atau ada pula yang harus kehilangan anggota tubuh. Itu semua adalah bagian dari kehidupan kita. Semuanya harus kita terima seperti kita menerima bagian yang manis dalam hidup ini.
Lalu mengapa harus ada duka dalam hidup ini?? Mengapa harus diturunkan musibah?? Bukankah dunia ini indah tanpa duka??
Sahabatku, tidak ada satupun kejadian dan penciptaan di alam ini yang sia-sia. Bukan tanpa alasan musibah itu datang. Walaupun terdapat musibah yang bisa kita ambil hikmahnya seketika, ataupun yang kita belum bisa memahaminya. Jika kita berpikir lebih bijak serta merenungkannya, paling tidak ada beberapa alasan mengapa Allah memberikan musibah kepada kita.
Mengingatkan kembali bahwa kita adalah manusia
Orang yang berjiwa positif akan berpikir sifat manusia yang lemah, serba terbatas, dan butuh bantuan orang lain. Ia akan semakin tunduk dalam kekuasaan Allah dan lenyap sikap sombong, takabur dan keras kepalanya.
Sebagai ujian ketabahan hati
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (al-Baqarah: 155).
Rasanya ayat tersebut sudah menjelaskan dengan jelas alasan kenapa harus ada duka. Hehe..
Sebagai pelajaran yang bisa kita petik
Tidaklah Allah menciptakan kegagalan dan musibah melainkan untuk diambil hikmahnya. Dalam setiap musibah ada pelajaran yang bisa kita petik. Melarikan diri dari kegagalan atau musibah tidaklah menyelesaikan masalah, karena langkah itu hanya mengalihkan perhatian untuk sementara.
Menghapus kesalahan
Jangan terlalu bersedih saat duka datang mendera. hehehe…. Tetaplah bersabar, karena pada saat itu diam-diam Allah sedang menghapus berbagai kesalahan kita.
Menaikkan derajat kita
Kita belum menjadi orang yang benar-benar kuat sebelum melewati berbagai macam ujian. Begitulah cara Allah meningkatkan derajat kita, ujian atau cobaan yang datang kepada kita adalah suatu ujian yang akan menaikkan “peringkat” kita.
Percayalah bahwa Allah tidak akan menguji seorang hambanya melainkan sesuai dengan kemampuan hambanya tersebut. Jadi sebenarnya tidak ada permasalahan yang tidak mungkin kita lewati. Karena itu, Tersenyumlah Sahabatku…