Diantara kenikmatan terbesar adalah kegembiraan, ketentraman, dan ketenangan hati. Sebab, dalam kegembiraan hati itu terdapat keteguhan pikir, produktifitas yang bagus, dan keriangan jiwa. Kata banyak orang, kegembiraan merupakan seni yang dapat dipelajari. Artinya, siapa yang mengetahui cara memperoleh, merasakan dan menikmati kegembiraan, maka ia akan dapat memanfaatkan berbagai kenikmatan dan kemudahan hidup, baik yang ada didepannya maupun yang masih jauh berada dibelakangnya. Modal utama untuk meraih kebahagiaan adalah kekuatan atau kemampuan diri untuk menanggung beban hidup, tidak mudah goyah oleh guncangan-guncangan, dan tidak pernah sibuk memikirkan hal-hal kecil yang sepele. Begitulah, semakin kuat dan jernih hati seseorang, maka akan semakin bersinar pula jiwanya. Hati yang lemah tekad, rendah semangat, dan selalu gelisah tak ubahnya dengan gerbong kereta yang mengangkut kesedihan, kecemasan, dan kekhawatiran.
Di antara musuh utama kegembiraan adalah wawasan yang sempit, pandangan yang picik, dan egoisme. Orang yang berwawasan sempit senantiasa melihat seluruh alam ini seperti apa yang mereka alami. Mereka tidak pernah memikirkan apa yang terjadi pada orang lain, tidak pernah merasa hidup untuk orang lain, dan tidak pernah memikirkan sekitarnya. Satu hal mendasar dalam seni mendapatkan kebahagiaan adalah bagaimana mengendalikan dan menjaga pikiran agar tidak terpecah. Apalagi bila kita tidak mengendalikan pikiran kita dalam setiap melakukan sesuatu. Pikiran yang tidak terkendali tersebut akan mudah membawa kita pada bekas-bekas kesedihan masa lalu. Terlebih lagi, pikiran liar yang tak terkendali tersebut tak hanya akan menghidupkan kembali luka lama, tetapi juga membisikkan masa depan yang mencekam. Karena itu kendalikan pikiran kita ke arah yang baik da mengarah pada perbuatan yang bermanfaat.
Hal mendasar yang tak dapat dilupakan dalam mempelajari cara meraih kegembiraan adalah bahwa kita harus menempatkan kehidupan ini sesuai dengan porsi dan tempatnya. Bagaimanapun juga, kehidupan ini seperti permainan yang harus diwaspadai dan diperhatikan. Satu hal mendasar yang sangat penting diperhatikan adalah bahwa kegembiraan itu tidak datang begitu saja. Tapi harus diusahakan dan dipenuhi segala suatu yang menjadi prasyaratnya. Lebih dari itu, untuk mencapai kebahagiaan kita harus menahan dari hal-hal yang tak bermanfaat. Begitulah cara menempa jiwa agar senantiasa siap diajak mencari kebahagiaan.
Adalah suatu kenyataan yang terelakkan bila kita tidak mampu menyapu bersih noda-noda kesedihan dari diri kita. Karena bagimanapun, memang seperti itulah kehidupan dunia ini tercipta. Orang yang mengetahui apa dan bagaimana dunia, maka dia akan dapat menghadapi setiap rintangan dan menyikapi tabiatnya yang kasar dan pengecut itu. Dan kemudian menyadari bahwa memang demikianlah sifat dan tabiat dunia itu. Sangat pantas bagi orang bijak, cerdik serta waspada untuk tidak mudah menyerah pada kesengsaraan, kesusahan, kecemasan, kegundahan, dan kesedihan dalam hidupnya. Sebaliknya, mereka harus melawan semuanya itu dengan seluruh kekuatan yang telah Allah karuniakan kepadanya.
Banyak mengutip hari buku La Tahzan buah karya dari DR. ‘Aidh al-Qarni