Senin 23 Juni 2008, entah kenapa tiba-tiba hasrat ingin pulang mengusik ketenangan jiwa. Hehehe.. Salah satu alasannya mungkin karena sudah berhari-hari tidak pulang ke rumah. Yaah, walaupun harus saya akui bahwa misi utamanya adalah meminta jatah “uang mingguan”. Hehehe. Sayangnya keputusan untuk pulang bisa dibilang kurang tepat, karena ternyata bunda tercinta yang berperan sebagai “Departemen Keuangan” di rumah saya sedang dinas ke Malaysia.
Sampai di rumah, langsung disuguhkan oleh dua buah pesan yang ditujukan untuk saya. Pertama adalah pesan agar saya segera memperpanjang KTP yang sudah tewas masa berlakunya. Dan yang Kedua adalah kartu pos yang dikirim oleh azka dari Damascus – Syria. Yap, saya ucapkan terima kasih buat azka yang sudah meluangkan waktu dan uangnya, saya anggap itu sebagai kado ulang tahun. Gambar di kartu postnya bagus, apalagi klo ditambah oleh-oleh lainnya. Hehehe… Ntar deh gantian saya kirim kartu pos dari Bekasi klo inget. Hehehe…
Anyway, bicara tentang kado, Alhamdulillah ternyata cukup banyak juga yang antusias memberikan kado. Hehehe… Terima kasih untuk semuanya, semoga Allah memberikan balasan yang terindah untuk kita semua.
Sekarang kita masuki topic utama…
Teringat akan sebuah rangkaian kata-kata indah yang membentuk kalimat “Sebaik-baiknya seorang sahabat ialah orang yang selalu menunjukkan yang baik untukmu”. Sederhana namun penuh makna, begitulah kalimat tersebut sehingga mampu kita jadikan cermin untuk merefleksikan diri kita sebagai seorang sahabat.
Sudahkah kita menunjukkan yang baik untuk sahabat-sahabat kita?? Begitu besar makna seorang sahabat, karena dari sahabat terdekatnya lah seseorang dapat diketahui kebaikan dan keburukannya. Persahabatan sangat identik dengan persaudaraan, dan sempurnanya seseorang ialah yang mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.
Jika belajar dari kedua bola mata, sungguh banyak yang bisa kita dapat tentang makna persahabatan darinya. Apakah kamu tahu hubungan antara 2 bola mata kita? Mereka berkedip bersama, bergerak bersama, menangis bersama, melihat bersama dan beristirahat bersama meskipun mereka tidak pernah melihat antara satu sama lain… Persahabatan seharusnya seperti itu… kehidupan bagai neraka tanpa sahabat..
Karena itu, Tersenyumlah Sahabat ku !? Aku mencintaimu karena Allah…